Minggu, 27 Juli 2008
Tugas PTK, Teknologi 3,5G
153 060 219 / A
v-chantiq.blogspot.com
Perkembangan Teknologi Komunikasi
TEKNOLOGI 3,5G
Perusahaan telepon seluler seakan berlomba tidak hanya memamerkan tampilan produk baru yang semakin gaya, namyn kecepatan downlink cepat berteknologi 3,5G HSDPA menjadi bagian penawaran yang peling dikedepankan untuk merayu konsumen. Pengenalan produk yang menawarkan akses seluler lebih cepat beberapa kali lipat dari jaringan 3G ini tidak hanya dilakukan para perusahaan yelepon seluler terkemuka namun juga beberapa operator pemilik lisensi 3G sepertinya tidak mau ketinggalan menawarkan produk layanan yang mendukung evolusi 3G dan 3,5 G.
Persaingan bisnis telekomunikasi sekarang semakin ketat dengan hadirnya 3G dan 3,5G HSDPA di Indonesia. 3,5G adalah pengembangan dari teknologi 3G setelah 2G. Teknologi 2G menggunakan layanan GPRS yang hanya sanggup membawa data hingga 115 kilobit per detik (kbps). Kemudian dengan disusul oleh teknologi 2,75G, lalu 3G yang merupakan teknologi generasi ketiga dari koneksi wireless untuk telepon seluler (ponsel) dan yang terbaru adalah 3,5G. Teknologi 3,5G ini memungkinkan penggunaannya dalam beragam sajian multimedia, seperti streaming video, streaming music, mobile TV, online game, cuplikan film, video klip, berita, bahkan karaoke dengan kecepatan tinggi. Seluruhnya dapat dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa menggangu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3,5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini, kita dapat mengakses data atau internet dengan lebih cepat.
High Speed Downlink Packet Access atau yang sering disebut HSDPA adalah sebuah protocol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps yang kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Megabit per detik (mbit). Hal ini berarti teknologi 3,5G mampu mengalahkan kecepatan teknologi 3G hampir sepuluh kali lipat. Teknologi 3,5G berbasis HSDPA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Dikatakan demikian karena melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang hanya digunakan untuk transmisi beragam informasi arah bawah menuju ponsel. Teknologi 3,5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi yang menggunakan teknologi HSDPA memperlihatkan bahwa teknologi 3,5G sangat superior dibangingkan dengan teknologi generasi sebelumnya. Muncunya teknologi 3,5G ini juga diikuti oleh perkembangan ponsel yang semakin hari semakin canggih saja, serta peran serta perusahaan operator-operator seluler yang ada di Indonesia. Operator – operator seluler di Indonesia yang telah menggunakan teknologi ini adalah Telkomsel, Indosat dan XL. Kebanyakan dari operator tersebut menggunakan teknologi ini lebih difokuskan kepada penyediaan internet broedband 3,5G atau internet broadband yang berkecepatan tinggi.
Namun perkembangan 3G dan 3,5G di Indonesia masih sedikit lambat. Hal ini terjadi karena jarak pancar BTS 3G dan 3,5G tidak sekuat GSM. Jika 1 BTS GSM (2G) mampu mencangkup 15km lebih tetapi 1 BTS 3G dan 3,5G hanya dapat mencangkup kurang lebih 3km. Ini disebabkan karena GSM memiliki frekuensi radio yang lebih kecil daripada 3G dan 3,5G, semakin tinggi sebuah frekuensi, maka jarak pancarnya dengan daya yang sama akan semakin pendek. Oleh sebab itu para operator 3G dan 3,5G harus membangun lebih banyak BTS lagi agar jaringannya tetap kuat.
Salah satu operator seluler di Indonesia yang memberikan access tercepatnya dalam layanan 3,5G adalah Indosat. Sedangkan Telkomsel adalah operator seluler yang memberikan layanan tercepatnya dalam access 3G. Layanan 3,5G dari Indosat telah tersedia di 15 kota di pulau Jawa. Sumatra dan Sulawesi. Layanan tersebut bisa dinikmati baik pelanggan kartu pascabayar (Matrik) maupun prabayar (Mentari dan IM3). Sementara XL mampu menjangkau 3 kota seperti Jakarta, Surabaya. Dan Bali untuk layanan 3,5G sedangkan Telkomsel hanya mampu menjangkau Jakarta dalam layanan 3,5G nya.
Minggu, 06 Juli 2008
Tugas 1 - PTK - Analog Vs Digital
Hedwigis Vallent Zettiara
153 060 219 / A
Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perbedaan Teknologi Analog dengan Teknologi Digital
Teknologi adalah aplikasi pengetahuan untuk keperluan praktis dalam hidup manusia untuk merubah dan memanipulasi lingkungan. Pengertian Teknologi diambil dari Wikipedia
Dilihat dalam kamus komputer dan teknologi komunikasi, Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. Sehingga teknologi analog adalah teknologi yang pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program yang tertentu saja.
Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital. (www.beritanet.com)
Kelemahan dari sistem ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti, karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menerus merekam perubahan yang terus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh sistem analog ini selalu ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah sistem yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka-angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. System ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita, yang memiliki kapasitas maha besar, untuk secara tepat memproses masukan masukan yang terus menerus berubah.
Digital merupakan sebuah teknologi yang mengubah sinyal menjadi sebuah kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat. Sinyal tersebut dinamakan sebagai ‘bit’. Penggunanaan sistem digital ini sekarang telah banyak menggantikan pemakaian sistem analog. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif. (www.beritanet.com)
Kata Digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit). Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut. Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital. (http://id.wikipedia.org/wiki/Digital)
Untuk lebih mudah dalam melihat perbedaan analog dan digital, sebaiknya digunakan contoh. Misalnya pada jam atau pada alat musik. Pada jam, jam analog adalah jam yang menggunakan putaran jarum dalam kerjanya. Sedangkan, jam digital adalah jam yang tidak menggunakan putaran jarum, tetapi menggunakan perubahan angka-angka yang menunjukkan waktu. Lalu, pada alat musik misalnya, maka alat-alat yang menggunakan instrumen standar seperti gitar, bas, dram, perkusi adalah alat musik analog. Tetapi, alat-alat yang menggunakan instrumen elektronik seperti sampler, squencer, groovebox dan sebagainya adalah alat musik digital. Pemahaman konsep analog dan digital memang tidak hanya itu, karena definisinya masih banyak dan luas. Tapi, setidaknya kedua contoh di atas dapat memudahkan kita. (www.waena.org)
Keuntungan sistem komunikasi digital antara lain kompatibel terhadap komputer, mudahnya penggandaan, kesatuan data ketika pemindahan, fleksibilitas, dan efektifitas biaya. Sedangkan, kerugian yang disebutkan antara lain kesalahan kuantisasi, dominasi analog dan pedomannya, dan penanaman uang oleh publik. Akan tetapi, teknologi analog tetap ada walaupun digital telah mendominasi.