Senin, 17 Desember 2007

tugas komunikasi kontemporer tentang e-goverment

E-Government
Kementerian Kominfo berpendapat bahwa e-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya secara online. Dari pengertian tersebut, e-government intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Karena itu, dalam melihat e-government, yang paling penting adalah proses pemerintahannya itu sendiri. Jadi, ada dua hal utama dalam pengertian e-government tersebut. Yang pertama adalah penggunaan teknologi informasi (salah satunya adalah internet) sebagai alat bantu, dan, yang kedua, tujuan pemanfaatannya sehingga pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.
E-Government Pemerintah Kabupaten Klaten
Pada dasarnya e-government Pemerintah Kabupaten Klaten sudah cukup lengkap, karena telah mencangkup 6 (enam) Isi minimal situs web pemerintah daerah. Diantaranya:
Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
Lambang dari Pemerintah Kabupaten Klaten adalah
Dengan Motto daerah nya
“Mari Kita Wujudkan Kabupaten Klaten Yang TOTO TITI TENTREM KERTO RAHARJO”
Lokasi daerah kabupaten klaten dalam bentuk peta
Visi Kabupaten Klaten adalah Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo.Misi Kabupaten Klaten:
1. Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat ( wareg, wasis, wisma dan wutuh).
2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam pembangunan.
4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi kemiskinan.
5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai.8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan.
Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
Nama : Hedwigis Vallent zettiara
Nim : 153060219/ B

Dalam e-government Pemerintah Kabupaten Klaten telah tercangkup bentuk organisasi yang bersangkutan dengan badan eksekutif dan badan legislatif, diantaranya :
Profil Eksekutif
Pemerintah Kabupaten Klaten
Profil Eksekutif Pemerintah Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut:

Sekertaris DaerahIndarwanto

Dan terdapat pula Daftar Pejabat di Lingkungan pemerintah Kabupaten Klaten, Daftar Nama Pejabat Struktural Eselon III A di Lingkungan Kabupaten Klaten, dan Daftar Nama Pejabat Struktural Eselon III B yang kesemuanya itu tidak dapat ditampilkan karena adnya keterbatasan halaman.
Profil Legeslatif
Pemerintah Kabupaten KlatenProfil Legeslatif Pemerintah Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut:

Hari PramonoK e t u a
Dan terdapat pula Daftar Nama DPRD Kabupaten Klaten dari masing – masing fraksi dan daftar Nama – Nama Komisi dari DPRD Tingkat II Klaten tahun 2007 yang kesemuanya itu tidak dapat ditampilkan karena keterbatasan halaman.
Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diatara 110o30'-110o45' Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.
Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut.
Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm).
Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna. Perlu dibedakan pengertian antara sumberdaya dan potensi daerah. Potensi daerah adalah sesuatu yang tersimpan atau terkandung pada suatu lokasi akibat daerah tersebut memiliki berbagai faktor, antara lain posisi atau letak, akses (misalnya, letak jauh tetapi dapat dicapai akibat tersedianya prasarana pergerakan yang dapat dibangun sejauh memenuhi suatu kondisi kelayakan tertentu), atau sesuatu yang tersimpan di dalam benda tersebut; yang tersimpan inilah yang disebut sebagai sumberdaya (baik manusia maupun natural). Suatu potensi daerah lokasinya bisa dinyatakan oleh Pemerintah Daerah setempat (berdasarkan hasil suatu riset), Di sisi lain, berdasarkan analisis data dan informasi sumberdaya yang ada, pihak investor bisa juga menyatakan suatu potensi daerah di suatu lokasi tertentu.
Peta Wisata
Written by Administrator
Friday, 23 February 2007
Last Updated ( Friday, 23 February 2007 )
Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Dan dalam e-government Pemerintah Kabupaten Klaten Bupati Klaten mengeluarkan Peraturan Bupati Klaten, no 28 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan pembentukan Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Klaten. Terdapat beberapa bab dalam peraturan daerah tersebut diantaranya Bab I Ketentuan Umum, Bab II kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang, Bab III Keanggotaan, Bab IV Pembentukan , Bab V Peresmian, Bab VI Susunan Organisasi, Bab VII Penggantian Antar Waktu, Bab VIII Pembinaan dan Pengawasan, Bab IX Ketentuan Peralihan, Bab X Ketentuan Penutup. Dan masih banyak Peraturan Daerah lainnya yang tidak dapat ditampilkan karena keterbatasan halaman.
Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah daerah bersangkutan.
Terdapat pula buku tamu dalam e-government Pemerintah Kabupaten Klaten, diharapkan buku tamu tersebut agar setiap orang yang mengunjungi situs ini dapat memberikan nama serta alamatnya, selain itu agar pemerintah ataupun yang mengurus situs ini mampu mendeteksi berapa banyak orang yang mengunjungi e-government Pemerintah Kabupaten Klaten ini.
Pada dasarnya menu yang terdapat dalam e-goverment ini sudah lengkap dan cukup membantu seseorang untuk mengetahui seluk beluk kabupaten klaten. Seseorang dapat mengetahui peta wisata kabupaten Klaten hanya dengan membuka situs ini dan juga budaya khas kabupaten Klaten dapat ditampilkan termasuk sosial ekonomi, hingga organisasi yang ada di kabupaten Klaten dapat dilihat disini. Oleh sebab itu, situs ini sungguh membantu seseorang yang benar – benar ingin tahu tentang Kabupaten Klaten yang menginginkan terwujudnya Klaten yang “Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo”.

Selasa, 13 November 2007

Ujian Take Home UTS Kom Kontemporer

Nama : Hedwigis Vallent Zettiara
NIM : 153 060 219 / B
Mata Kuliah : Komunikasi Kontemporer

UJIAN TAKE HOME
Bandingkan dan analisalah perbedaan, kekurangan, kelebihan antara konsep, unsur, dan model komunikasi virtual (email, chatting, dan web) dengan model komunikasi klasik. Berikan penilaian Anda terhadap tiga model tersebut !
Sebutkan perbedaan komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks sosiologis? Dan bagaimanakah perbedaan dalam hal interaksi dan komunikasi antara dua komunitas tersebut !

Jawab :

1. Komunikasi virtual adalah sebuah proses panyampaian dan penerimaan pesan menggunakan ruang maya ( cyberspace ) yang bersifat interaktif.

Analisis komunikasi virtual (e-mail)
Secara terminologis proses komunikasi bermedia internet, jenis komunikasi dalam e-mail adalah berbentuk asynchronous communications (komunikasi asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan. Dengan demikian proses komunikasinya mengalami jeda (paused) dalam penerimaannya. Level interaktif dalam proses komunikasi melalui e-mail termasuk rendah, pernyataan ini bermakna bahwa meskipun pesan dalam feedback-nya langsung dikirimkan oleh penerima pesan namun pesannya tidak langsung diterima (ada jeda) oleh pengirim pesan, pun dalam penyampaian feedback-nya juga terdapat faktor-faktor di luar proses secara mekanis, seperti urgensi pesan, motivasi dan “needs” untuk membalas pesan.
Dalam melakukan komunikasi lewat e-mail, umumnya pengirim dan penerima pesan sudah saling mengenal, walau tidak saling mengenal setidaknya pengirim pesan memiliki kepentingan tertentu terhadap penerima pesan. Kondisi ini yang menyebabkan proses komunikasi antara pengirim dan penerima pesan melalui e-mail cenderung bersifat terbuka dan tidak tertutup.
Berkaitan dengan pesan yang dikirimkan, karena berbentuk surat, maka alur bahasa yang digunakan bersifat formal dan berbatas pada penggunaan kata-kata dalam huruf-huruf. Karena menggunakan kata dalam huruf atau teks maka pemahaman terhadap penerimaan pesan tergantung pada “ keterbacaan” (pengertian tulisan dalam satu wacana), dan “diksi” (pilihan kata). Singkatnya dalam efektivitas penyampaian pesan antara sender dan recipient akan tergantug pada prinsip-prinsip semantik.Isi pesan dalam e-mail biasanya berisi penyampaian informasi untuk keperluan interaksi informatif dan korepondensif Hambatan pokok secara umum adalah hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server downl. sedangkan hambatan lain dapat disebabkan adanya kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk pada linguistik ataupun petunjuk prosemik .
Dari pandangan ilmu komunikasi hambatan yang terjadi akan berorientasi pada konteks verbal atau pemahaman bahasa antara satu orang dengan orang lainnya, kemudian orientasi penggunaan kata sebagai simbol atau peta mental terhadap kata yang berbeda beda pada diri setiap orang meskipun memiliki kesamaan semantik. Orientasi hambatan yang ketiga adalah terletak pada tingkat abstraksi atau daya abstraksi (penyesuaian kata dengan melihat situasi. kondisi dan etika) terhadap satu wacana dalam penggunaannya.
Gb. Model komuunikasi menggunakan e-mail
Sd
MSd
ETA
ETA
DTA
DTA
SR1
MR
TC
TC
SR2
RM
Rcp
ASYNCHRONOUS
MR
ON LINE MEDIUM









Keterangan :
1. Sd = Sender 5. Rcp = Recipient 9. SR2 = Switching Role Sd
2. MSd = Message Sender 6. SR1 = Switching Role Rcp
3. ETA = Encoder Transfer Agent 7. MR = Message Reply
4. DTA = Decoder Transfer Agent 8. RM = Receivered Message


Analisis komunikasi virtual (Internet Relay Chat)
Komunikasi melalui fasilitas IRc membutuhkan syarat antara pengirim pesan dan penerima pesan masing-masing berada pada kondisi on line, sehingga jenis Komunikasi melalui IRc adalah bersifat synchronous communications (komunikasi sinkronis) yaitu antara pengirim dan penerima pesan berada pada waktu yang sama dalam aktivitas komunikasinya. Dengan kondisi seperti itu komunikasi menggunakan fasilitas IRc memungkinkan terjadinya proses komunikasi interaktif yang tinggi (reciprocal) sehingga antara pengirim dan penerima pesan akan saling bertukar peran ( switching role ) secara bergantian.
Hambatan dalam penggunaan komunikasi virtual via internet relay chat :
Berbentuk kata – kata
Bentuk pesan dalam komunikasi melalui IRc adalah berbentuk kata-kata dalam huruf atau tulisan. Makna yang terkandung di dalamnya tergantung pada persepsi, keterbacaan dan diksi si penerima pesan / komunikan. Ini menjadikan hambatan dalam komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Bahasa
Bahasa yang digunakan jika channel yang dimasuki oleh person pengguna adalah channel dari domain wilayah luar negeri. Bahasa, pengetahuan semantik, budaya, etika dan sebagainya akan menjadi kendala.
Hambatan teknis (disconnect)
Hambatan teknis berupa disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan komputer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet.
Tertutup
Tidak didukung oleh suatu kontak fisik dan sifat maya dalam komunikasinya maka keterbukaan dalam komunikasi tidak berada pada derajat yang tinggi dan ini memungkinkan komunikasi menjadi tertutup tanpa ada kejelasan untuk mengenal pribadi masing-masing person pengguna.

Gb. Model Komunikasi IRc secara sedehana / simple
INTERACTIVE SYNCHRONOUS RECIPROCAL COMMUNICATION
TWM
OCL
DTA
ETA
DTA
Cm
a, b, c
SR2
TWMR
C
ON LINE MEDIUM
ETA
RM
TC
TC
SR1









Keterangan :
1. C : Communicator 7. Cm : Communicant
2. On line Medium : Medium Internet/IRC 8. SR1 : Swirching Role Cm
3. TWM : Text Word Message 9. TWMR: Text Words Message Response
4. OCL : On Line Channel Location 10. RM : Receivered Message
5. ETA : Encoder Transfer Agent 11. SR2 : Swirching Role C
6. DTA : Decoder Transfer Agent 12. TC : Technical Chaser


Analisis komunikasi virtual (Websides)
Fasilitas web browser pada dasarnya merupakan tempat atau sarana untuk menyampaikan atau tempat pajanan berbagai informasi ( eksposure ) oleh suatu institusi ataupun perseorangan. Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat virtual ( maya ) yang memiliki kaitan ( link ) informasi tidak terbatas (berujung). Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu informasi yang bersifat umum ( berita on line, info pelayanan umum dan sebagainya ), kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu lembaga, atau informasi dalam berbagai kategori ) sedang yang terakhir adalah informasi komersial.
Jenis web dibagi dua yaitu :
Official web (web resmi ; biasanya web milik lembaga yang sah dan memiliki otoritas terhadap web bersangkutan)
Unofficial web (web tidak resmi ; dimiliki dan dikelola secara personal).
Jenis informasi pada web diperuntukkan kepada khalayak umum dan selalu diperbaharui dalam setiap periode,sehingga dapat dikategorikan sebagai medium massa.
Hambatan utama yang terdapat dalam komunikasi melalui web, juga sama dengan komunikasi melalui e-mail dan IRc yaitu hambatan mekanis server down, disconnect, dan connection failed; tidak terjadinya koneksi antara komputer user (pengguna) dengan jaringan internet. Hambatan lain adalah hambatan bahasa dari web domain luar negeri yang lebih banyak eksposurenya dibanding web domain dalam negeri. Hambatan bahasa teknik juga terdapat dalam komuniksai web, artinya ketidaktahuan user untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam web.
Hambatan lainnya adalah tidak “match”/cocoknya permintaan user melalui fasilitas query, akibat ketidaktepatan penulisan keywords atau kata kunci. Selain hambatan tersebut adalah keterbatasan informasi yang rigid dalam web yang diinginkan oleh user pengguna sehingga tidak memberikan kepuasan pada pengguna / user.

Gb. Model Komunikasi web browser (simple)

I.M.S
IAC
T C
MF

MR
SR1
SR2
RMF
RMR
DIM
ETA
DTA
M
N
A
OLM
ETA
DTA
RM














Keterangan :

1. IMS : Information/Message Source 5. MNA : Motivation, Needs, Accidentally
2. DIM : Deliverer Information/Message 6. SR1 : Switching Role IAC
3. ETA : Encoder Transfer Agent 7. MR : Message Request
4. DTA : Decoder Transfer Agent 8. MF : Message Feedback
5. IAC : Interest Active Communicant 9. TC : Technical Chaser
10. SR2 : Switching Role IMS & DIM 11. RMF : Reply Message Feedback 12. RMR : Reply Message Request 13. OLM : On Line Medium

Komunikasi Klasik
Awal studi komunikasi secara sistematis sebenarnya diawali dengan studi tradisi retorika yang sistematis pada masyarakat Yunani Kuno. Adalah Aristoteles (384 – 322 SM) menganggap bahwa retorika adalah mencakup perbincangan secara tertulis maupun secara lisan. Namun penggunaannya secara aplikatif di masyarakat yang diukur hanya kemampuan atau kefasihan dalam berbicara. Arti filosofisnya bahwa keberhasilan manusia ditentukan oleh kefasihannya dalam berbicara. Ini ditunjukkan dalam bidang politik yang dipilih oleh rakyat pada waktu itu adalah mereka yang mampu berbicara. Atau fenomena yang lain bahwa dalam persidangan terdakwa dipersilakan untuk melakukan pembelaan sendiri dengan membawakan argumentasi yang dimilikinya. Oleh karennya fokus dari telaah Aristoteles ini adalah komunikasi retoris yang kini dikenal dengan komunikasi publik (public speaking). Prinsip dari komunikasi ini adalah melibatkan persuasi.
Diuraikan di bawah ini berbagai model komunikasi secara urut historis dengan berbagai komponen yang terdapat di dalamnya :
a. Model SOR
Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Stimulus Response Theory atau S-R theory. Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan.


Gambar. Model SOR



Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi . Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola SOR ini dapat berlangsung secara positif atau negatif ; misal jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif.
Model SOR berasumsi komunikasi bersifat statis dan respon dapat diramalkan artinya manusia berkomunikasi karena melakukan respon, bukan karena berkehendak. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic Needle atu teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model SOR, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan ® yang kuat pula

Gambar : Model jarum hipodermik
Pesan-pesan media massa
Umpan balik sama










b. Model Lasswell
Model yang kedua muncul pada tahun 1948 yang merupakan suatu prespektif ilmu komunikasi dari tinjauan ilmu politik. Model ini dikenal sebagai formula Lasswell. Nuansa ilmu politik pada masa itu memang lazim mewarnai karena masih dalam suasana pasca Perang Dunia II yang banyak mengeksploatasi media massa (kususnya radio) sebagai alat propaganda.

Gambar Model Komunikasi Harold D Lasswell
SIAPA
MENGATAKAN APA
MELALUI APA
KEPADA SIAPA
APA AKIBATNYA



Formula Laswell ini menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat kompleks informasi banyak disaring oleh pengendali pesan (propagandis – editor) yang menyampiaknnya pada publik dengan beberapa perubahan atau penympangan. Bila disimak sesunguhnya model Laswell mirip dipengaruhi model Aristotelles. Pada model ini penekananya justru terletak pada khalayak dan mengabaikan umpan balik

c. Model Matematis (The Mathematical Theory)
Pada tahun 1949, dua orang sarjana teknik elektronik yaitu Claude E. Shannon dan Warren Weaver mengemukakan model komunikasi secara mekanis, yang terkenal dengan model mekanis. Model ini dibuat berdasar komunikasi pesan melalui transmisi dengan menggunakan media telephone dan radio.
Gambar . Model Mekanis Shannon and Weaver
Information source
transmitter
receiver
destination
Noise
source











Mathematical Theory





Pada model tersebut ditunjukkan bahwa proses komunikasi yang berlangsung terdiri atas unsur-unsur komunikasi yang erat kaitannya dengan dunia elektronik terutama pada unsur media yang terdiri atas transmitter dan receiver. Model ini juga menyoroti problem penyampaian pesan berdasar tingkat kecermatannya. Suatu sumber yang menyandi menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada penerima yang menyandi balik pesan tersebut.

Perbedaan internet dengan media klasik dalam penggunaannya :
Ø penggunaan internet sebagai medium untuk berkomunikasi menuntut penggunanya memiliki pengetahuan cara menggunakan software komputer secara umum dan software aplikasi internet secara khusus. Disini berarti terdapat penggunaan dan pengembangan kognitif dari pengguna internet. Semula penggunaan media komunikasi klasik oleh pengguna bersifat pasif sedangkan penggunaan internet memaksakan penggunanya memiliki kemampuan intelegensi dalam menggunakan internet. Ini lama kelamaan akan membawa dampak kepada ketergantungan kesuksesan hidup pada penguasaan pengetahuan dan teknologi.
Ø komunikasi dalam internet memiliki konteks komunikasi massa tetapi juga membentuk komunikasi personal dalam jumlah banyak. Konteks komunikasi personal dalam jumlah banyak disini memiliki arti bahwa pengguna internet dalam melakukan komunikasi berhadapan dengan pengguna lain dalam jumlah banyak yang masing-masing berperan sebagai komunikator dan komunikan.
Ø sifat dan bentuk pesan-pesan yang disampaikan melalui semua media komunikasi klasik, dimiliki oleh medium internet; artinya dalam internet pengiriman pesan menggunakan berbagai bentuk seperti teks, grafis, video dan suara.
Ø pengiriman dan penerimaan serta umpan balik pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan relatif lebih cepat dengan penundaan jauh lebih singkat.
Ø dalam komunikasi melalui internet dimungkinkan terjadinya komunikasi antar berbagai personal yang rentang perbedaan baik secara sosiologis maupun budaya sangat berbeda. Komunikator maupun komunikan adalah person-person yang mungkin sekali berbeda bahasa, budaya , ras, bangsa latar belakang sosial ekonomi, pendidikan dan sebagainya
Ø
Penilaian saya tentang ketiga model diatas adalah:
Dari 3 model tesebut rata rata hambatan yang ditemukan hampir sama yaitu
hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server downl.
kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk pada linguistik ataupun petunjuk prosemik .
Kesamaan ketiga model tersebut adalah dilakukan pada dunia maya atau via internet.


2. Perbedaan komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks sosiologis!
Perbedaan antara komunitas virtual dengan pengertian dari komunitas secara sosiologis adalah jika melalui virtual maka kita tidak perlu kontak fisik dan berinteraktif secara langsung karena kita menggunakan cyberspace yang juga bisa bersifat interaktif.
Komunitas memiliki pengertian sebagai sekelompok orang yang memiliki kepentingan ataupun tujuan yang sama .Komunitas secara sosiologi memiliki arti sekumpulan orang yang membentuk suatu kelompok pada tempat terentu yang memiliki tujuan yang sama .
Sehingga perbedaannya jika komunitas sosiologis perlu adanya kehadiran secara fisik dan harus ada dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu yang sama ,sedangkan komunitas virtual bisa dilakuakan tanpa kehadiran fisik dan bisa dilakukan pada tempat yang berbeda serta waktu yang bisa berbeda pula.

Senin, 01 Oktober 2007

Tugas Komunikasi Kontemporer 1

Komunikasi Kontemporer
Nama : Hedwigis Vallent Zettiara
No Mahasiswa : 153 060 219
Kelas : B

KOMUNIKASI INTERAKTIF

Komunikasi adalah proses pertukaran pesan supaya terjadi kesamaan antara komunikan dengan komunikator. Komunikasi bisa berjalan lancar jika dalam komunikasi ada komponen-komponen seperti :
1. komunikator : pengirim pesan
2. komunikan : penerima pesan
3. pesan : apa yang di sampaiakan oleh komunikator
4. umpan balik : tanggapan atas pesan yang di sampaikan dari komponen-komponen komunikasi di atas disini bisa kita ketahui juga bagaimana proses komunikasi itu berjalan, proses nya yaitu seperti di bawah ini :
a. komunikator mempunyai maksud untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan mengirimkan suatu pesan baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
b. pesan ( baik verbal maupun nonverbal ) disampaikan melalui media
c. komunikan menerima pesan dan mulai menerjemahkan isi dari pesan itu apa
d. komunikan memberi umpan balik kepada komunikator atas pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Itu sedikit pengetahuan mengenai apa itu komunikasi. Sedangkan untuk Interaktif adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda. Dari apa yang sudah dijelaskan di atas kita bisa tarik sebuah kesimpulan mengenai apa arti dari kominikasi interaktif.
Komunikasi interaktif artinya proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan adanya suatu aksi atau tanggapan secara langsung baik melalui media maupun tidak melalui media. Komunikasi interaktif disini juga bisa berarti bahwa proses dalam komunikasi sendiri menimbulkan tanggapan secara langsung dari penerima pesan. Sebagai contohnya, Mesin ATM sebagai media komunikasi interaktif. Mesin ATM berperan sebagai komunikator (panyampai pesan) dan pengguna mesin ATM sebagai komunikan (penerima pesan). Dalam melakukan komunikasi interaktif, komunikator memberikan informasi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan komunikan, secara langsung serta langsung mendapatkan feedback.