Selasa, 13 November 2007

Ujian Take Home UTS Kom Kontemporer

Nama : Hedwigis Vallent Zettiara
NIM : 153 060 219 / B
Mata Kuliah : Komunikasi Kontemporer

UJIAN TAKE HOME
Bandingkan dan analisalah perbedaan, kekurangan, kelebihan antara konsep, unsur, dan model komunikasi virtual (email, chatting, dan web) dengan model komunikasi klasik. Berikan penilaian Anda terhadap tiga model tersebut !
Sebutkan perbedaan komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks sosiologis? Dan bagaimanakah perbedaan dalam hal interaksi dan komunikasi antara dua komunitas tersebut !

Jawab :

1. Komunikasi virtual adalah sebuah proses panyampaian dan penerimaan pesan menggunakan ruang maya ( cyberspace ) yang bersifat interaktif.

Analisis komunikasi virtual (e-mail)
Secara terminologis proses komunikasi bermedia internet, jenis komunikasi dalam e-mail adalah berbentuk asynchronous communications (komunikasi asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan. Dengan demikian proses komunikasinya mengalami jeda (paused) dalam penerimaannya. Level interaktif dalam proses komunikasi melalui e-mail termasuk rendah, pernyataan ini bermakna bahwa meskipun pesan dalam feedback-nya langsung dikirimkan oleh penerima pesan namun pesannya tidak langsung diterima (ada jeda) oleh pengirim pesan, pun dalam penyampaian feedback-nya juga terdapat faktor-faktor di luar proses secara mekanis, seperti urgensi pesan, motivasi dan “needs” untuk membalas pesan.
Dalam melakukan komunikasi lewat e-mail, umumnya pengirim dan penerima pesan sudah saling mengenal, walau tidak saling mengenal setidaknya pengirim pesan memiliki kepentingan tertentu terhadap penerima pesan. Kondisi ini yang menyebabkan proses komunikasi antara pengirim dan penerima pesan melalui e-mail cenderung bersifat terbuka dan tidak tertutup.
Berkaitan dengan pesan yang dikirimkan, karena berbentuk surat, maka alur bahasa yang digunakan bersifat formal dan berbatas pada penggunaan kata-kata dalam huruf-huruf. Karena menggunakan kata dalam huruf atau teks maka pemahaman terhadap penerimaan pesan tergantung pada “ keterbacaan” (pengertian tulisan dalam satu wacana), dan “diksi” (pilihan kata). Singkatnya dalam efektivitas penyampaian pesan antara sender dan recipient akan tergantug pada prinsip-prinsip semantik.Isi pesan dalam e-mail biasanya berisi penyampaian informasi untuk keperluan interaksi informatif dan korepondensif Hambatan pokok secara umum adalah hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server downl. sedangkan hambatan lain dapat disebabkan adanya kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk pada linguistik ataupun petunjuk prosemik .
Dari pandangan ilmu komunikasi hambatan yang terjadi akan berorientasi pada konteks verbal atau pemahaman bahasa antara satu orang dengan orang lainnya, kemudian orientasi penggunaan kata sebagai simbol atau peta mental terhadap kata yang berbeda beda pada diri setiap orang meskipun memiliki kesamaan semantik. Orientasi hambatan yang ketiga adalah terletak pada tingkat abstraksi atau daya abstraksi (penyesuaian kata dengan melihat situasi. kondisi dan etika) terhadap satu wacana dalam penggunaannya.
Gb. Model komuunikasi menggunakan e-mail
Sd
MSd
ETA
ETA
DTA
DTA
SR1
MR
TC
TC
SR2
RM
Rcp
ASYNCHRONOUS
MR
ON LINE MEDIUM









Keterangan :
1. Sd = Sender 5. Rcp = Recipient 9. SR2 = Switching Role Sd
2. MSd = Message Sender 6. SR1 = Switching Role Rcp
3. ETA = Encoder Transfer Agent 7. MR = Message Reply
4. DTA = Decoder Transfer Agent 8. RM = Receivered Message


Analisis komunikasi virtual (Internet Relay Chat)
Komunikasi melalui fasilitas IRc membutuhkan syarat antara pengirim pesan dan penerima pesan masing-masing berada pada kondisi on line, sehingga jenis Komunikasi melalui IRc adalah bersifat synchronous communications (komunikasi sinkronis) yaitu antara pengirim dan penerima pesan berada pada waktu yang sama dalam aktivitas komunikasinya. Dengan kondisi seperti itu komunikasi menggunakan fasilitas IRc memungkinkan terjadinya proses komunikasi interaktif yang tinggi (reciprocal) sehingga antara pengirim dan penerima pesan akan saling bertukar peran ( switching role ) secara bergantian.
Hambatan dalam penggunaan komunikasi virtual via internet relay chat :
Berbentuk kata – kata
Bentuk pesan dalam komunikasi melalui IRc adalah berbentuk kata-kata dalam huruf atau tulisan. Makna yang terkandung di dalamnya tergantung pada persepsi, keterbacaan dan diksi si penerima pesan / komunikan. Ini menjadikan hambatan dalam komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Bahasa
Bahasa yang digunakan jika channel yang dimasuki oleh person pengguna adalah channel dari domain wilayah luar negeri. Bahasa, pengetahuan semantik, budaya, etika dan sebagainya akan menjadi kendala.
Hambatan teknis (disconnect)
Hambatan teknis berupa disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan komputer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet.
Tertutup
Tidak didukung oleh suatu kontak fisik dan sifat maya dalam komunikasinya maka keterbukaan dalam komunikasi tidak berada pada derajat yang tinggi dan ini memungkinkan komunikasi menjadi tertutup tanpa ada kejelasan untuk mengenal pribadi masing-masing person pengguna.

Gb. Model Komunikasi IRc secara sedehana / simple
INTERACTIVE SYNCHRONOUS RECIPROCAL COMMUNICATION
TWM
OCL
DTA
ETA
DTA
Cm
a, b, c
SR2
TWMR
C
ON LINE MEDIUM
ETA
RM
TC
TC
SR1









Keterangan :
1. C : Communicator 7. Cm : Communicant
2. On line Medium : Medium Internet/IRC 8. SR1 : Swirching Role Cm
3. TWM : Text Word Message 9. TWMR: Text Words Message Response
4. OCL : On Line Channel Location 10. RM : Receivered Message
5. ETA : Encoder Transfer Agent 11. SR2 : Swirching Role C
6. DTA : Decoder Transfer Agent 12. TC : Technical Chaser


Analisis komunikasi virtual (Websides)
Fasilitas web browser pada dasarnya merupakan tempat atau sarana untuk menyampaikan atau tempat pajanan berbagai informasi ( eksposure ) oleh suatu institusi ataupun perseorangan. Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat virtual ( maya ) yang memiliki kaitan ( link ) informasi tidak terbatas (berujung). Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu informasi yang bersifat umum ( berita on line, info pelayanan umum dan sebagainya ), kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu lembaga, atau informasi dalam berbagai kategori ) sedang yang terakhir adalah informasi komersial.
Jenis web dibagi dua yaitu :
Official web (web resmi ; biasanya web milik lembaga yang sah dan memiliki otoritas terhadap web bersangkutan)
Unofficial web (web tidak resmi ; dimiliki dan dikelola secara personal).
Jenis informasi pada web diperuntukkan kepada khalayak umum dan selalu diperbaharui dalam setiap periode,sehingga dapat dikategorikan sebagai medium massa.
Hambatan utama yang terdapat dalam komunikasi melalui web, juga sama dengan komunikasi melalui e-mail dan IRc yaitu hambatan mekanis server down, disconnect, dan connection failed; tidak terjadinya koneksi antara komputer user (pengguna) dengan jaringan internet. Hambatan lain adalah hambatan bahasa dari web domain luar negeri yang lebih banyak eksposurenya dibanding web domain dalam negeri. Hambatan bahasa teknik juga terdapat dalam komuniksai web, artinya ketidaktahuan user untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam web.
Hambatan lainnya adalah tidak “match”/cocoknya permintaan user melalui fasilitas query, akibat ketidaktepatan penulisan keywords atau kata kunci. Selain hambatan tersebut adalah keterbatasan informasi yang rigid dalam web yang diinginkan oleh user pengguna sehingga tidak memberikan kepuasan pada pengguna / user.

Gb. Model Komunikasi web browser (simple)

I.M.S
IAC
T C
MF

MR
SR1
SR2
RMF
RMR
DIM
ETA
DTA
M
N
A
OLM
ETA
DTA
RM














Keterangan :

1. IMS : Information/Message Source 5. MNA : Motivation, Needs, Accidentally
2. DIM : Deliverer Information/Message 6. SR1 : Switching Role IAC
3. ETA : Encoder Transfer Agent 7. MR : Message Request
4. DTA : Decoder Transfer Agent 8. MF : Message Feedback
5. IAC : Interest Active Communicant 9. TC : Technical Chaser
10. SR2 : Switching Role IMS & DIM 11. RMF : Reply Message Feedback 12. RMR : Reply Message Request 13. OLM : On Line Medium

Komunikasi Klasik
Awal studi komunikasi secara sistematis sebenarnya diawali dengan studi tradisi retorika yang sistematis pada masyarakat Yunani Kuno. Adalah Aristoteles (384 – 322 SM) menganggap bahwa retorika adalah mencakup perbincangan secara tertulis maupun secara lisan. Namun penggunaannya secara aplikatif di masyarakat yang diukur hanya kemampuan atau kefasihan dalam berbicara. Arti filosofisnya bahwa keberhasilan manusia ditentukan oleh kefasihannya dalam berbicara. Ini ditunjukkan dalam bidang politik yang dipilih oleh rakyat pada waktu itu adalah mereka yang mampu berbicara. Atau fenomena yang lain bahwa dalam persidangan terdakwa dipersilakan untuk melakukan pembelaan sendiri dengan membawakan argumentasi yang dimilikinya. Oleh karennya fokus dari telaah Aristoteles ini adalah komunikasi retoris yang kini dikenal dengan komunikasi publik (public speaking). Prinsip dari komunikasi ini adalah melibatkan persuasi.
Diuraikan di bawah ini berbagai model komunikasi secara urut historis dengan berbagai komponen yang terdapat di dalamnya :
a. Model SOR
Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Stimulus Response Theory atau S-R theory. Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan.


Gambar. Model SOR



Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi . Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola SOR ini dapat berlangsung secara positif atau negatif ; misal jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif.
Model SOR berasumsi komunikasi bersifat statis dan respon dapat diramalkan artinya manusia berkomunikasi karena melakukan respon, bukan karena berkehendak. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic Needle atu teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model SOR, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan ® yang kuat pula

Gambar : Model jarum hipodermik
Pesan-pesan media massa
Umpan balik sama










b. Model Lasswell
Model yang kedua muncul pada tahun 1948 yang merupakan suatu prespektif ilmu komunikasi dari tinjauan ilmu politik. Model ini dikenal sebagai formula Lasswell. Nuansa ilmu politik pada masa itu memang lazim mewarnai karena masih dalam suasana pasca Perang Dunia II yang banyak mengeksploatasi media massa (kususnya radio) sebagai alat propaganda.

Gambar Model Komunikasi Harold D Lasswell
SIAPA
MENGATAKAN APA
MELALUI APA
KEPADA SIAPA
APA AKIBATNYA



Formula Laswell ini menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat kompleks informasi banyak disaring oleh pengendali pesan (propagandis – editor) yang menyampiaknnya pada publik dengan beberapa perubahan atau penympangan. Bila disimak sesunguhnya model Laswell mirip dipengaruhi model Aristotelles. Pada model ini penekananya justru terletak pada khalayak dan mengabaikan umpan balik

c. Model Matematis (The Mathematical Theory)
Pada tahun 1949, dua orang sarjana teknik elektronik yaitu Claude E. Shannon dan Warren Weaver mengemukakan model komunikasi secara mekanis, yang terkenal dengan model mekanis. Model ini dibuat berdasar komunikasi pesan melalui transmisi dengan menggunakan media telephone dan radio.
Gambar . Model Mekanis Shannon and Weaver
Information source
transmitter
receiver
destination
Noise
source











Mathematical Theory





Pada model tersebut ditunjukkan bahwa proses komunikasi yang berlangsung terdiri atas unsur-unsur komunikasi yang erat kaitannya dengan dunia elektronik terutama pada unsur media yang terdiri atas transmitter dan receiver. Model ini juga menyoroti problem penyampaian pesan berdasar tingkat kecermatannya. Suatu sumber yang menyandi menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada penerima yang menyandi balik pesan tersebut.

Perbedaan internet dengan media klasik dalam penggunaannya :
Ø penggunaan internet sebagai medium untuk berkomunikasi menuntut penggunanya memiliki pengetahuan cara menggunakan software komputer secara umum dan software aplikasi internet secara khusus. Disini berarti terdapat penggunaan dan pengembangan kognitif dari pengguna internet. Semula penggunaan media komunikasi klasik oleh pengguna bersifat pasif sedangkan penggunaan internet memaksakan penggunanya memiliki kemampuan intelegensi dalam menggunakan internet. Ini lama kelamaan akan membawa dampak kepada ketergantungan kesuksesan hidup pada penguasaan pengetahuan dan teknologi.
Ø komunikasi dalam internet memiliki konteks komunikasi massa tetapi juga membentuk komunikasi personal dalam jumlah banyak. Konteks komunikasi personal dalam jumlah banyak disini memiliki arti bahwa pengguna internet dalam melakukan komunikasi berhadapan dengan pengguna lain dalam jumlah banyak yang masing-masing berperan sebagai komunikator dan komunikan.
Ø sifat dan bentuk pesan-pesan yang disampaikan melalui semua media komunikasi klasik, dimiliki oleh medium internet; artinya dalam internet pengiriman pesan menggunakan berbagai bentuk seperti teks, grafis, video dan suara.
Ø pengiriman dan penerimaan serta umpan balik pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan relatif lebih cepat dengan penundaan jauh lebih singkat.
Ø dalam komunikasi melalui internet dimungkinkan terjadinya komunikasi antar berbagai personal yang rentang perbedaan baik secara sosiologis maupun budaya sangat berbeda. Komunikator maupun komunikan adalah person-person yang mungkin sekali berbeda bahasa, budaya , ras, bangsa latar belakang sosial ekonomi, pendidikan dan sebagainya
Ø
Penilaian saya tentang ketiga model diatas adalah:
Dari 3 model tesebut rata rata hambatan yang ditemukan hampir sama yaitu
hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server downl.
kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk pada linguistik ataupun petunjuk prosemik .
Kesamaan ketiga model tersebut adalah dilakukan pada dunia maya atau via internet.


2. Perbedaan komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks sosiologis!
Perbedaan antara komunitas virtual dengan pengertian dari komunitas secara sosiologis adalah jika melalui virtual maka kita tidak perlu kontak fisik dan berinteraktif secara langsung karena kita menggunakan cyberspace yang juga bisa bersifat interaktif.
Komunitas memiliki pengertian sebagai sekelompok orang yang memiliki kepentingan ataupun tujuan yang sama .Komunitas secara sosiologi memiliki arti sekumpulan orang yang membentuk suatu kelompok pada tempat terentu yang memiliki tujuan yang sama .
Sehingga perbedaannya jika komunitas sosiologis perlu adanya kehadiran secara fisik dan harus ada dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu yang sama ,sedangkan komunitas virtual bisa dilakuakan tanpa kehadiran fisik dan bisa dilakukan pada tempat yang berbeda serta waktu yang bisa berbeda pula.